Surakarta merupakan sebuah kota yang banyak memiliki berbagai macam perayaan tradisi tahunan yang terus diselenggarakan dan selalu dilestarikan agar tidak punah. Beberapa perayaan tahunan itu antara lain :
1. Kirab pusaka 1 Suro
Kirab pusaka 1 Suro, diselenggarakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran pada malam hari menjelang tanggal 1 Suro dalam penanggalan Jawa. Di Keraton Kasunanan sendiri, kirab 1 Suro biasa ditampilkan kebo bule 'Kanjeng Kyai Slamet' pada iringan kirab bersama para abdi dalem keraton.
2. Sekaten
Sekaten diadakan setiap bulan Mulud dalam penanggalan Islam untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sekaten diselenggarakan di alun-alun utara keraton kasunanan surakarta. Puncak acara ini disebut 'Grebeg Mulud' pada 12 Rabiulawal pada penanggalan Islam.
3. Tingalan Jumenengan Dalem
Upacara tingalan jumenengan dalem diadakan setiap tanggal 2 ruwah dalam kalender Jawa untuk
memperingati hari ulang tahun penobatan raja Pakubuwono yang memerintah Keraton Kasunanan Surakarta. Dalam acara ini,Pakubuwono duduk di atas dhampar di bangsal sasanasewaka bersama kerabat dan para abdi dalem keraton sambil menyaksikan tarian sakral
'Bedhaya Ketawang' yang dibawakan oleh 9 gadis. Mitos yang berkembang di kalangan masyarakat, saat dipertontonkan tari tersebut, Nyai Roro Kidul (ratu pantai selatan Jawa) juga ikut
menyaksikan. Para penari bedhaya ketawang terdiri atas para wayahdalem, sentanadalem, atau
penari lain yang sudah memenuhi syarat utama yaitu masih gadis.
4. Wiyosan jumenengan
Sama dengan tingalan jumenengan dalem, Wiyosan jumenengan ini juga digunakan untuk memperingati ulang tahun penobatan Sri Paduka Kanjeng Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro yang sedang berkuasa di Pura Mangkunegaran. Acara ini di gelar di pendhapa dan dalem ageng Pura Mangkunegaran. Dalam acara ini biasa ditampilkan tari 'Bedhaya Surya Sumirat'.
5. Grebeg Pasa
Grebeg ini diadakan untuk merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawal. Acara ini diselenggarakan setelah shalat Ied. Sama dengan grebeg mulud, para abdi dalem keraton kasunanan Surakarta mengarak beberapa gunungan lanang dan wadon ke Masjid Agung untuk didoakan ulama keraton lalu diperebutkan oleh warga masyarakat.
6. Grebeg Sudiro
Grebeg sudiro diadakan untuk memperingati tahun baru Imlek dengan memadukan akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa. Grebeg sudiro diadakan sejak 2007 di daerah pasar gede dan balong (kelurahan Sudiroprajan) maka dari itu, dinamakan grebeg sudiro.
7. Grebeg Besar
Grebeg besar diadakan untuk memperingati hari raya Idul Adha. Prosesi grebeg ini sama seperti grebeg mulud dan grebeg pasa.
8. Syawalan
Syawalan diadakan satu hari setelah hari raya Idul Fitri, berlangsung di Taman Satwa Taru Jurug, tepi Sungai Bengawan Solo. Puncak acara ini, adalah 'Larung Jaka Tingkir'. Pada acara ini juga digelar berbagai macam seni.
Tari Bedhaya Surya Sumirat pada saat Wiyosan Jumenengan |
Persiapan para abdi dalem sebelum acara grebeg dimulai |