Selasa, 12 Juni 2012

Tembang Macapat

Tembang macapat berasal dari kata ma (tumuju) dan capet (maya atau gaib). Macapat berarti puji - pujian yang ditujukan kepada Tuhan. Pada zaman dahulu, tembang macapat digunakan sebagai sarana dakwah penyebaran agama Islam di Jawa dalam bentuk kidung. Istilah lain dari tembang macapat adalah Sekar Alit atau Sekar Dagelan. 

Tembang macapat termasuk puisi Indonesia yang tergolong tua ini penciptanya adalah beberapa wali, misalnya :
  • Tembang Durma diciptakan oleh Sunan Bonang
  • Tembang Kinanthi diciptakan oleh Sunan Pajang / Sunan Kuning
  • Tembang Mijil diciptakan oleh Sunan Geseng
  • Tembang Pocung diciptakan oleh Sunan Murya
1. Macam Tembang Macapat
Macam tembang macapat menurut buku Mbombong Manah (tedjohadisoemarto, 1958) ada 11 tembang yaitu :

1. Maskumambang : (4 gatra : 12i, 6a, 8i, 8a)
Maskumambang artinya emas yang terapung. Emas diibaratkan sebagai cita - cita atau harapan baik seseorang yang masih terapung - apung atau belum pasti didapatkan. Watak tembang ini yaitu rasa sedih atau nelangsa.
2. Mijil : (6 gatra : 10i, 6o, 10e, 10i, 6i, 6u)
Mijil artinya keluar. Maksudnya, mengeluarkan isi hati atau yang ada di dalam diri. Mijil mempunyai watak senang, mengandai - andai, dan penuh harapan.
3. Sinom : (9 gatra : 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a)
Sinom artinya yang muda. Orang yang masih muda biasanya berani dan tidak memikirkan resiko apa yang akan terjadi. Sinom mempunyai watak riang, gembira, dan centil yang merupakan sifat anak muda.
4. Gambuh : (5 gatra : 7u, 10u, 12i, 8u, 8o)
Gambuh artinya cocok atau jodoh. bagaikan orang yang telah menumukan jodohnya yang lama diimpikannya. Watak tembang gambuh yaitu senang karena sudah cocok atau rumaket.
5. Kinanthi : (6 gatra : 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i)
Kinanthi artinya digandeng atau diajak. Maksudnya, orang yang suka dengan persahabatan. Watak tembang ini yaitu damai dan mengeluarga (semanak).
6. Pangkur : (7 gatra : 8a, 11i, 8u, 7a, 12i, 8a, 8i)
Pangkur berasal dari kata pang dan kurPang artinya cabang pohon sedangkan kur berasal dari kata mungkur yang artinya telah meninggal. Maksudnya orang yang sudah tua harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian seperti pohon yang sudah tua pasti ditinggalkan daunnya.Watak tembang pangkur yaitu mantab dan ikhlas.
7. Dhandhanggula : (10 gatra : 10i, 10a, 8e, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12i, 7a)
Dhandang artinya warna hitam yang melambangkan keabadian sedangkan gula berarti manis sebagai lambang kebahagiaan dan keindahan. Maksudnya seseorang yang telah berumah tangga selalu mengharapkan keindahan yang abadi. Watak tembang dhandhanggula yaitu indah dan berwibawa.
8. Asmaradana : (7 gatra : 8i, 8a, 8e/o, 8a, 7a, 8u, 8a)
Asmara berarti cinta sedangkan dana artinya memberi. Watak tembang asmaradana yang lila atau rela hati.
9. Durma : (7 gatra : 12a, 7i, 6a, 7a, 8a, 5a, 7i
Durma artinya keras hati. Tembang ini cocok untuk menggambarkan perang. Watak tembang ini serang atau bernafsu seperti orang perang.
10. Pocung : (4 gatra : 12u, 6a, 8i, 12a)
Pocung berasal dari kata pocong yang berarti kafan atau bungkus. Maksudnya sesuatu yang dibungkus merupakan rahasia. Biasanya berbentuk teka teki untuk ditebak dan dilontarkan dengan santai dan polos yang merupakan wataknya
11. Megatruh : (5 gatra : 12u, 8i, 8u, 8i, 8a)
Megatruh berasal dari kata megat yang berarti memutus dan ruh yang berarti nyawa. Maksudnya nyawa yang telah putus dari raganya alias meninggal. Setiap kematian pasti ada kesedihan. Kesedihan itulah yang menjadi watak tembang megatruh. 


2. Ciri Struktural Tembang Macapat
  • Gatra : Baris dari tiap tembang
  • Guru wilangan : Jumlah suku kata tiap - tiap baris
  • Guru lagu : Huruf vokal pada tiap akhir baris
  • Pada : Himpunan kalimat tembang yang berakhir sampai pada lungsi (titik)
  • Pupuh : Himpunan dari tembang macapat beberapa pada

1 komentar: